Sabtu, 19 September 2015

suku pedalaman indonesia

Kamis, 18 April 2013


SUKU-SUKU PEDALAMAN di INDONESIA




1.      Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 30 tahun yang lalu di pedalamanPapuaIndonesia dan berpopulasi sekitar 3000 orang. Suku terasing ini hidup di rumah yang dibangun di atas pohon yang disebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah mereka bahkan bisa mencapai ketinggian sampai 50 meter dari permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah satu suku di daratan Papua yang tidak menggunakan koteka.Sampai tahun 1970, mereka tidak mengetahui keberadaan setiap orang selain kelompok mereka
2.       Dayak atau Daya (ejaan lama: Dajak atau Dyak) adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo diberi kepada penghuni pedalaman yang mendiami Pulau Kalimantan (BruneiMalaysia yang terdiri dari Sabah danSarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan BaratKalimantan TimurKalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan). Ada 5 suku asli Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Paser[15] Menurut sensus BPS tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku Banjar, suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan lainnya (non Dayak dan non Banjar). Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.
orang-orang suku korowai

rumah suku korowai


Ada yang membagi orang Dayak dalam enam rumpun yakni rumpun Klemantan alias Kalimantan, rumpun Ibanrumpun Apokayan yaitu Dayak Kayan, Kenyah dan Bahau, rumpun Murutrumpun Ot Danum-Ngaju danrumpun Punan. Namun secara ilmiah, para linguis melihat 5 kelompok bahasa yang dituturkan di pulau Kalimantan dan masing-masing memiliki kerabat di luar pulau Kalimantan:
  • "Barito Raya (33 bahasa, termasuk 11 bahasa dari kelompok bahasa Madagaskar, dan Sama-Bajau),
  • "Dayak Darat" (13 bahasa)
  • "Borneo Utara" (99 bahasa), termasuk bahasa Yakan di Filipina.
  • "Sulawesi Selatan" dituturkan 3 suku Dayak di pedalaman Kalbar: Dayak Taman, Dayak Embaloh, Dayak Kalis disebut rumpun Dayak Banuaka.
  • "Melayik" dituturkan 3 suku Dayak: Dayak Meratus/Bukit (alias Banjar arkhais yang digolongkan bahasa Melayu), Dayak Iban dan Dayak Kendayan (Kanayatn). Tidak termasuk Banjar, Berau, Kedayan (Brunei), Senganan, Sambas yang dianggap berbudaya Melayu. Sekarang beberapa suku berbudaya Melayu yang sekarang telah bergabung dalam suku Dayak adalah Tidung, Kutai, Bulungan (keduanya rumpun Borneo Utara) dan Paser (rumpun Barito Raya).
3.      Suku Alas merupakan salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh (yang juga lazim disebut Tanah Alas). Kata "alas" dalam bahasa Alas berarti "tikar". Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan. Daerah Tanah Alas dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya adalah Lawe Alas (Sungai Alas).
        Sebagian besar suku Alas tinggal di pedesaan dan hidup dari pertanian dan peternakan. Tanah Alas merupakan lumbung padi untuk daerah Aceh. Tapi selain itu mereka juga berkebun karet, kopi,dan kemiri, serta mencari berbagai hasil hutan, seperti kayu, rotan, damar dan kemenyan. Sedangkan binatang yang mereka ternakkan adalah kuda, kambing, kerbau, dan sapi.
        Kampung atau desa orang Alas disebut kute. Suatu kute biasanya didiami oleh satu atau beberapa klan, yang disebutmerge. Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama. Pola hidup kekeluargaan mereka adalah kebersamaan dan persatuan. Mereka menarik garis keturunan patrilineal, artinya garis keturunan laki-laki. Mereka juga menganut adat eksogami merge, artinya jodoh harus dicari di merge lain.
        Suku Alas 100% adalah penganut agama Islam. Namun masih ada juga yang mempercayai praktik perdukunan misalnya dalam kegiatan pertanian. Mereka melakukan upacara-upacara dengan latar belakang kepercayaan tertentu agar pertanian mereka mendatangkan hasil baik atau terhindar dari hama.



Suku Sakai merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang hidup di pedalaman Riau, Sumatera. Suku Sakai merupakan keturunan Minangkabau yang melakukan migrasi ke tepi Sungai Gasib, di hulu Sungai Rokan, pedalaman Riau pada abad ke-14. Seperti halnya Suku Ocu (penduduk asli Kabupaten Kampar), Orang Kuantan, dan Orang Indragiri, Suku Sakai merupakan kelompak masyarakat dari Pagaruyung yang bermigrasi ke daratan Riau berabad-abad lalu. Sebagian besar masyarakat Sakai hidup dari bertani dan berladang. Tidak ada data pasti mengenai jumlah orang Sakai. Data kependudukan yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial RI menyatakan bahwa jumlah orang Sakai di Kabupaten Bengkalis sebanyak 4.995 jiwa.


Suku Sakai selama ini sering dicirikan sebagai kelompok terasing yang hidup berpindah-pindah di hutan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, alam asri tempat mereka berlindung mulai punah. Kawasan yang tadinya hutan, berkembang menjadi daerah industri perminyakan, usaha kehutanan, perkebunan karet dan kelapa sawit, dan sentra ekonomi. Komposisi masyarakatnya pun menjadi lebih heterogen dengan pendatang baru dan pencari kerja dari berbagai kelompok masyarakat yang ada di Indonesia (Jawa, Minang, Batak, dsb). Akibatnya, masyarakat Sakai pun mulai kehilangan sumber penghidupan, sementara usaha atau kerja di bidang lain belum biasa mereka jalani.

Asal-Usul Suku Sakai
Ada yang berpendapat bahwa suku ini berasal dari keturunan Nabi Adam yang langsung hijrah dari tanah Arab, terdampar di Sungai Limau, dan hidup di Sungai Tunu. Namun, tidak ada sumber tertulis pasti tentang asal-usul sesungguhnya suku Sakai ini. Pendapat lain mengatakan bahwa Sakai merupakan percampuran antara orang-orang Wedoid dengan orang-orang Melayu Tua. Catatan sejarah mengatakan bahwa pada zaman dahulu penduduk asli yang menghuni Nusantara adalah orang-orang Wedoid dan Austroloid, kelompok ras yang memiliki postur tubuh kekar dan berkulit hitam. Mereka bertahan hidup dengan berburu dan berpindah-pindah tempat. Sampai suatu masa, kira-kira 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi, datanglah kelompok ras baru yang disebut dengan orang-orang Melayu Tua atau Proto-Melayu.

fenomena jatuhnya crane di makkah

Korban Jatuhnya Crane di Makkah Diupayakan Bisa Wukuf

Foto: Reuters
Foto: Reuters
JAKARTA - Korban luka jatuhnya crane di Majidil Haram, Makkah dipastikan tetap bisa melaksanakan Wukuf di Arafah pada 23 September 2015.
"Kalau dia masih bisa di dorong-dorong, tempat tidurnya ditandu sama kita nanti dibawa ke Arafah saat wukuf. Jadi mereka nanti sama pemerintah Arab Saudi dan didampingi juga sama tim kesehatan kita. Pokoknya dia ada di Arafah saat wukuf sekalipun hanya lima menit. Karena ibadah utama itu wukuf," jelas Humas Kementrian Agama, Dodo Murtado kepada Okezone di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015).
Dia mengatakan, akan ada safari wukuf bagi korban yang saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi dan Balai Pengobatan Haji (BPHI).
"Jadi akan ada safari wukuf. Semua jamaah haji baik yang dirawat karena tragedi crane maupun yang sakit di Rumah Sakit Arab Saudi dan BPHI semuanya dibawa ke Arafah tanggal 23 September," pungkasnya.
Ibadah haji lainnya, menurut Dodo, bisa diganti atau diwakilkan dengan cara membayar dam atau denda.
Selain 11 warga negara Indonesia yang meninggal masih ada 19 orang yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Sedangkan 23 orang sudah kembali ke kloter masing-masing.
(sus)

ALLAHUAKBAR
INNALILLAHIROJIUN
INSYAALLAH SAHID
SYURGANYA ALLAH

wisata_pantaiyogyakarta

9 Pantai terindah di Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi favorite saya, karena Jogja merupakan Paket Lengkap dan semua ada disini. kalau Jogja banyak dikenal akan wisata Budaya, ternyata Jogja punya segudang Pantai pantai indah di daerah Gunung Kidul. tidak hanya satu tapi ada banyak Pantai yang terdapat dikawasan ini, dan setiap pantai punya ciri ciri yang unik diantara satu dengan pantai lainnya.

berikut adalah 9 Pantai Terindah dikawasan Gunung Kidul Jogja :


1. Pantai Ngrenehan


keindahan pantai Ngrenehan Gunung Kidul.

Pantai Ngrenehan terletak di Desa Kanigoro, Saptosari - Gunung Kidul, sekitar 30 km tenggara kota Wonosari. Pantai ini dijaga oleh bukit kapur dan panorama menakjubkan menerjang ke pantai pasir putih. Pengunjung dapat melihat kegiatan sehari-hari para nelayan dan membeli ikan segar, goreng dan siap untuk makan. Sekitar 1 km sebelah barat dari pantai ini adalah Ngobaran dan Nguyahan Pantai. yang unik dipantai ini diatas bukit pantai ada tempat sembahyang umat hindu dan Setiap bulan saat bulan penuh, umat Hindu melakukan upacara Melasti di pantai Ngobaran.

2. Pantai Baron




banyak aktivitas nelayan yang bisa kita lihat di Pantai Baron.

Terletak 60 km sebelah tenggara dari Jogjakarta, berjajar dengan pohon kelapa hijau subur, Baron memiliki laguna yang dilindungi, aman untuk berenang, dengan menonjol bukit-bukit berbatu di setiap sisi. Baron Gua sebenarnya merupakan muara dari sungai bawah tanah yang muncul persis di tepi pantai dan menarik untuk melihat dari tebing di atas. Pantai Baron adalah pantai pertama yang ditemukan di persimpangan Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal dan Sundak.


view pantai Baron Gunung Kidul.

disini kita bisa banyak melihat Nelayan menjual hasil tangkapan ikan segar dari laut, dan disini terdapat restoran di tepi pantai dan siap untuk memasak ikan untuk wisatawan yang datang. disini kita juga bisa melihat deretan kapal nelayan yang berjajar rapi dan uniknya kapal ini berwarna biru. Sekitar 10 km sebelah barat dari Pantai Baron Parang Racuk, di pegunungan Gunung Kidul ada juga terlihat Bukit yang memiliki view pemandangan Baron dan daerah sekitarnya.

Setiap bulan Suro (bulan pertama kalender Jawa), masyarakat nelayan mengatur sebuah labuhan, upacara persembahan laut untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas panen ikan yang melimpah dan untuk keselamatan dan kesejahteraan nelayan.
video pantai baron 


3. Pantai Krakal



keindahan Pantai Krakal yang diapit 2 bukit.

Pantai Krakal terletak sekitar 63 km sebelah tenggara dari Jogja, melewati Wonosari dan selama perjalanan berliku baik beraspal dan jalan pegunungan. Sekitar 7 km ke timur dari jalan utama di mana itu bercabang ke pantai Baron, kita bisa melihat bukit kapur dengan batu bertingkat tingkat, disini kita bisa menyaksikan pemandangan yang mempesona. Ada teluk yang bisa digunakan untuk berenang di pantai Krakal dan beberapa teluk ini Terletak 1 km sebelah timur dari Baron, Kukup juga memiliki pantai pasir putih yang indah serta banyak jenis ikan yang tidak terlihat di daerah lain. Pengunjung dapat membeli atau mencoba untuk menangkap ikan di pantai, atau hanya menikmati kehidupan laut yang indah dan yang tidak kalah menariknya Ketika air lautnya surut, pengunjung bisa menikmati dan melihat taman laut yang indah dengan warna-warni karang dan kehidupan laut ditepi pantai.

4. Pantai Drini



aktivitas nelayan kadang dapat kita jumpai di Pantai Drini

Pantai Drini terletak di Desa Ngestirejo, Tanjungsari Kecamatan juga, sekitar 1 km sebelah timur dari Pantai Sepanjang. Ciri yang unik dan khusus dari pantai ini adalah pulau karang ditepian laut dan dimana mana pohon-pohon yang tumbuh dibukit karang ini, yang menarik tentang pohon-pohon yang tumbuh di bukit karang ini adalah bahwa kayu ini dihindari ular berbisa menghindari kayu mereka. dipantai ini dengan Mudah berjalan kaki ke pantai satu ke pantai lainnya. Dengan pantai berpasir putih dan pemandangan indah Sepanjang pantai sangat ideal untuk menikmati hangatnya sinar matahari. pantai Ini juga merupakan lokasi yang ideal untuk dijadikan kawasan konservasi karena pada waktu tertentu dalam setahun banyak penyu yang banyak singgah di sana dan bertelur di sana.


5. Pantai Sundak



keindahan dan view pantai Sundak.

Pantai Sundak terletak di Desa Sidoharjo, kecamatan Tepus. letaknya sekitar 1 km sebelah timur dari Krakal. hamparan hijau pemandangan alam dikombinasikan dengan udara yang segar, pasir putih pantai sundak ini sangat ideal untuk bersantai. Pantai Sundak juga dikenal untuk camping groundnya dan wisatawan bisa menginap disini, kawasan pantai sundak ini sangat populer dikalangan anak muda, sehingga diharapkan semakin tahun menjadi ramai dan selalu dikunjungi selama musim liburan sekolah. Pantai Sundak sangat Baik untuk berjalan ditepian pantai. Sekitar 500 m sebelah barat dari Sundak adalah Ngandong Beach, disini ada sebuah resor terbuka untuk kelompok tur off-road yang ingin menikmati pemandangan laut Samudera Hindia. untuk yang ingin berwisata di Pantai Sundak banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti memancing di laut, berlayar dengan perahu tradisional, akomodasi, makanan, dan pijat.

6. Pantai Timang



best view untuk menikmati keindahan pantai Timang dari atas bukit, dan disini ada flyng fox tradisional lho.berani mencoba?

akses menuju Pantai Timang ini terbilang sulit diantara pantai pantai lainnya di Gunung Kidul, karena untuk mencapai Pantai Timang ini harus melalui jalan masuk kedalam selama 40 menitan dan disarankan untuk mobil yang besar. yang unik dari Pantai Timang diantara semua Pantai di Gunung Kidul karena terdapatnya Pulau Timang yang terlihat dari atas bukit Pantai Timang. Pulau Timang ini ternyata menyimpan dan merupakan sarang dari Lobster, Nelayan dan penduduk lokal disini punya cara unik untuk mengambil lobster lobster di Pulau Timang ini. dengan membuat kereta gantung yang menghubungkan bukit di Pantai Timang menuju Pulau Timang, dan penghubung tali (firefox Tradisional) ini sangat unik, karena dibuat secara manual. bagi yang ingin meyebrang ke Pulau Timang dipersilahkan untuk turis kesana dengan biaya Rp 100.000


Masyarakat lokal yg menggunakan flyng Fox Tradisional ke Pulau Timang untuk mencari lobster.

bagi pencinta tantangan sangat disarankan untuk naik Firefox Tradisional ini, dan ingat jangan membawa kamera ataupun HP selama menyebrang. karena tiba tiba anda bisa diterjang ombak ketika perjalanan menyebrang dilakukan. bagaimana berani mencoba!!

7. Pantai Siung


view pantai siung dari atas bukit.

Pantai Siung ini Juga berada di Kecamatan Tepus Gunung Kidul. kita bisa menuju kesini dengan jarak sekitar 35 km sebelah tenggara dari Wonosari kota. untuk menuju Pantai Siung ini sudah jalan aspal dari Wonosari menuju Pantai Siung. Pantai yang terletak di antara dua tebing yang merupakan lokasi bagi pendaki dan yang ingin mendaki bisa menaiki bukit di pantai Siung ini. cara yang unik dan menantang karena untuk menaiki bukit kita disuguhi panorama laut yang indah, gemuruh ombak dan udara laut segar. Pantai Siung ini belum lama The Asian Climbing mengadakan gathering yang berlangsung di Pantai Siung ini dan menarik perhatian 80 peserta dari 15 negara Asia.

8. Pantai Wedi Ombo



keindahan pantai Wedi Ombo yang begitu memukau.

Wedi Ombo terletak di Desa Jepitu, sekitar 40 km sebelah tenggara dari Wonosari. Pantai Wedi Ombo diapit teluk yang lebar dengan pasir putih lembut yang menghadap ke laut dan dikelilingi oleh perbukitan kapur. Suara gelombang pantai dan angin menyegarkan menciptakan suasana santai. Teluk dapat dilihat dari atas bukit atau bahkan dari pinggir pantai, di mana kita dapat melihat matahari terbenam dan pemandangannya yang luar biasa. Bagi pengunjung yang hobi memancing, Wedi Ombo adalah pilihan yang tepat.


banyak batu besar dan karang disekitar pantai Wedi Ombo, dan yang membuat bagus pantainya.

Sekali setahun upacara nelayan tradisional Ngalangi diadakan di sini. Dalam upacara ini, Ombo orang Wedi mengambil akar pohon yang disebut wawar dari Kedungdowok bukit dan bersama-sama mereka menariknya ke laut untuk digunakan sebagai jaring ikan. dekat Pantai Wedi Ombo terdapat Pantai Gremeng dan Pantai Jungwok dan Pulau Kalong, sebuah pulau kecil yang dihuni oleh ribuan kelelawar. jika kita datang pada saat musim yang tepat ke Pantai Wedi Ombo, banyak Landak laut dan Kerang yang bisa kita cari ditepi pantai, dan bahkan kita bisa meminta memasak seafood ini di Warung warung pinggir pantai.

9. Pantai Pulang Sawal / Indrayanti




Pantai Indrayanti merupakan pantai yg sangat populer dikawasan Gunung Kidul.

Pantai Pulang Sawal atau yang populer dan dikenal sebagai Pantai Indrayanti ini terletak di kawasan pantai Sundak kecamatan Tepus kabupaten Gunungkidul. Pantai berpasir putih yang menghampar dari Timur hingga Barat ini terbilang baru dan cukup indah. Selain indah, kawasan pantai ini cukup bersih, dan termasuk penginapannya yang termahal dikawasan ini. dan yang menariknya dan patut ditiru oleh kawasan pantai lain di Indonesia karena pengelola pantai ini mengenakan denda pada setiap pengunjungnya apabila ketahuan membuang sampah sembarangan


hamparan pasir putih yang indah dan bersih di Pantai Pulang Sawal.

wisatawan bisa bermain di tepian pantai bermain air laut dan menikmati deburan ombak atau bisa juga berjemur, aktivitas lainnya adalah menikmati watersport seperti jetsky yang disediakan untuk pengunjung. Di bagian Barat dari pintu masuk pantai, terdapat gunungan batu karang yang cukup besar dan elok. Dibalik batu karang tersebut terdapat pantai berpasir putih yang cukup luas. yang saya suka disini adalah pengunjung dapat beristirahat di gazebo yang ada di tepian pantai sembari menikmati hidangan makanan ditemani minuman dingin yang menyejukkan. Pengelola pantai juga menyediakan tempat penginapan untuk rombongan atau keluarga, sehingga para pengunjung bisa beristirahat di kawasan pantai tersebut sambil menikmati malam di pantai.

Bonus

nah kalau sudah puas menikmati Keindahan Pantai pantai di Yogyakarta, saya menyarankan untuk singgah sejenak ke Wonosari. di Kota ini ada Kuliner Khas yang unik lho, yaitu Walang Goreng atau Belalang Goreng. di Wonosari banyak terdapat panganan Tradisional ini baik di Warung makan ataupun dipinggir jalan. harga walang goreng ini berubah ubah tergantung dari musim belalang itu sendiri, kalau banyak kita bisa membelinya seharga 10rb pertoples atau kalau sedang tidak musim bisa sampai 30rb pertoples.


Walang Goreng / Belalang Goreng ini rasanya maknyuss tenan gan..suerr.

hmm penasaran dengan rasanya? ternyata Walang Goreng ini punya rasa yang gurih, kriuk dan sedikit asin (mungkin karena bumbu). jangan dibayangkan bentuknya yang tidak sedap dipandang, ternyata rasanya juga sangat enak dan tidak terasa saya menghabiskan 2 toples sendiri..kriuk2 nyammm..

Tips memotret Pantai di Gunung Kidul Yogyakarta.

1. memotret Pantai dibutuhkan lensa Wide Range 11-16mm.
2. Filter CPL atau ND dibutuhkan untuk membuat efek slow shutter dan mengurangi bayangan dilaut.
3. bawalah Tripod untuk memotret pada sunset dan sunrise.
4. bawalah memory card yang banyak, agar tidak kehilangan momen.


ceritaku

biar tetap cantik dan sehat .menjaga pola hidup

sya akan tetap cantik



sya harus tetap menjaga kebugaran tubuh
sarapan sehat


olahraga dan refreshing

menjaga ibadah
tetap semangat mengawali aktivitas

keep Istiqomah di jalan Allah !!